Sabtu, 03 November 2012

TEORI EVOLUSI MANAJEMEN UMUM Teori Klasik (Robert Owen (1771-1858), Charles Babbage (1792-1871)), Teori Manajemen Ilmiah (Frederick W. Taylor, Frank Bunker Gilbreth (1868-1924) & Lilian Moller Gilbreth (1878-1971)), Teori Organisasi Klasik (Hanry Fayol)



TEORI EVOLUSI MANAJEMEN UMUM

1.         Teori Klasik
            Robert Owen (1771-1858) : Meningkatkan kondisi kerja pabrik, menaikan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal.
            Charles Babbage (1792-1871) :  Ada banyak waktu yang terbuang
bila seseorang berpindah pekerjaan dari satu pekerjaan kepekerjaan yang lainya dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja, kecakapan dan keahlian seseorang karena seseorang pekerja secara terus menerus akan merasa berat dalam tugasnya dan dengan adanya perhatian kepada para  pekerja akan membangkitkan semangat pekerja itu untuk tetap bekeja walau pun pekerjaan itu susah dan memakan banyak waktu. Dengan cara memberikan gaji yang sesuai dan bonus untuk setiap saran yang diberikan oleh seorang pekerja.
2.         Teori Manajemen Ilmiah
            Frederick W. Taylor  : Meminta untuk mengurangi waktu yang terbuang dari setiap pekerja dalam setiap tugas dengan mengoptimalkan cara untuk menyelesaikan tugasnya dan terdapat empat prinsip yaitu :
a.         Melenyapkan sistem coba-coba. Untuk setiap unsur-unsur pekerja harus diterapkan kemajuan ilmu pengetahuan.
b.         Menyusun metode-metode baru untuk melaksanakan tugas-tugasnya ke dalam aturan-aturan yang berlaku.
c.         Secara berhati-hati memilih para pekerja yang memiliki keterampilan dan kemauan sesuai kebutuhan dari tugas yang ada.
d.         Menempatkan suatu keadilan atau level yang sesuai dalam pelaksanaan tugas dengan menyediakan suatu penghargaan terhadap kinerja di atas level yang sudah di tentukan.
            Frank Bunker Gilbreth (1868-1924) & Lilian Moller Gilbreth  (1878-1971) :
a.         Frank Bunker Gilbreth : Lebih tertarik pada pengerjaan suatu pekerjaan yang memperoleh efisiensi tertinggi.
b.         Lilian Moller Gilbreth  : Cenderung tertarik pada aspek-aspek dalam kerja seperti penyeleksian penerimaan tenaga kerja baru, penempatan dan pelatihan tenaga kerja baru.
            Hendry Lauranca Gantt  (1861-1919) Adapun gagasannya terdapat empat poin yaitu :
a.         Kerjasama yang saling menguntungkan antara manager dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang sama.
            b.         Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
c.         Membayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
d.         Penggunaan instruksi kerja yang terprinci.
3.         Teori Organisasi Klasik
            Hanry Fayol mengatakan bahwa teori dan dasar teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, fuyol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan. Fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme Fuyol selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen yaitu :
a.         Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-barang produksi.
b.         Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
c.         Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
d.         Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
e.            Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.
f.          Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi yaitu :
1)         Perencanaan (Planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
2)         Pengorganisasian dan (Organizing), dalam arti mobilisasi bahan material dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
3)            Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka.
4)         Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya. 
5)         Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
Selain hal-hal pokok diatas, masih ada beberapa ajaran Fayol lainnya yaitu :
a.         Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer tergantung kepada tempat pada tingkatan organisasi, yang rendah lebih membutuhkan keterampilan dan kemampuan teknis dibandingkan dengan keterampilan manajerial pada manajer tingkat atas.
b.         Kemampuan dan ketrampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari, sehingga tidak mungkin hanya diperoleh melalui praktek, timbul tenggelam seperti orang belajar menyelam tanpa guru.
c.         Kernampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala bentuk dan jenis organisasi, seperti rumah tangga, pemerintah, partai, industri dan lain-lain.
d.         Prinsip-prinsip manajemen lebih baik dari pada hukum manajemen, karena hukum bersifat kaku, sedang prinsip bersifat lebih luwes, sehingga dapat disesuaikan pada keadaan yang dihadapi.
e.            Henry Fayol mengemukakan prinsip-prinsip manajemen yang tetap harus ada dan berlaku sepanjang masa, yaitu :
1)            Pembagian kerja (Division Of Work / Labor) semakin mengkhusus manusia dalam pekerjaannya, semakin efisien kerjanya, seperti terdapat pada ban berjalan. Ditujukan untuk memproduksi sesuatu dengan kualitas dan waktu yang lebih baik dengan usaha yang sama.
2)            Otoritas dan tanggung jawab (Authority And Responsibility) seorang manajer harus mempunyai otoritas (Authority), yaitu hak untuk memerintah dan kekuasaan. Selain itu, kepada dia juga harus diimbangi dengan adanya “responsibility”, yaitu tanggung jawab atas tugasnya.
3)         Disiplin (Discipline), ditanamkan disiplin bagi perusahaan yang merupakan dasar kekuatan perusahaan. Dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesempatan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan ini dan juga kesepakatan yang ada, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sanksi hukum secara adil terhadap yang menyimpang.
4)         Kesatuan komando (Unity Of Command) demikian pula, sikap karyawan yang hanya menerima “Order” (perintah) kerja dari seorang atasan dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan timbul keraguan dan pertentangan perintah serta kerancuan wewenang yang harus dipatuhi di pihak bawahan. Inilah yang disebut Fayol “unity of command”(One Employee Has Ordered From One Superior Only).
5)         Kesatuan pengarahan (Unity Of Direction) maksudnya seorang kepala dengan suatu rencana atau sekumpulan aktivitas yang mempunyai tujuan yang sama (One Head One Plan Or A Group Or Activities Having The Sameobjectives). Sekelompok kegiatan yang mempunyai tujuan yang sama yang harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja.
6)         Menomor duakan kepentingan perorangan terhadap kepentingan umum (Subordination Of Individual Interest To General Interacts) di dalam suatu perusahaan, tujuan perseorangan atau kelompok tidak boleh bertentangan dengan tujuan perusahaan sebagai keseluruhan. Kepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai satu keseluruhan.
7)         Remunerasi personil (Remuneration Of Personel) kepada para pegawai harus diberikan upah perorangan atau “Remuneration”. Dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha.
8)            Sentralisasi (Centralization) harus diperhatikan pula persoalan tentang sentralisasi dan desentralisasi. Bila seorang manajer mempunyai keahlian yang serba macam dan aktivitas yang besar maka ia dapat condong untuk mensentralisasi, demikian sebaliknya. Dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasan dengan tetap memberi wewenang memutuskan kepada bawahan sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi.
9)         Rantai Scalar (Scalar Chain / Line Authority) dalam arti adanya garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sampai ketingkat terendah seperti tergambar pada bagan organisasi. Garis-garis komando ini bila perlu atau dalam keadaan mendesak, misalnya untuk mempercepat pelaksanaan dapat diabaikan.
10)       Tata tertib (Order) yaitu menempatkan orang sesuai dengan kemampuannya. Demikian juga mengenai bahan-bahan yang disebut material order  harus pada tempatnya. Dalam arti tertibnya penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat.
11)       Stabilitas Masa Jabatan (Stability Of Tenure Of Personel) tidak banyak pergantian karyawan yang keluar masuk organisasi.
12)       Inisiatif / Prakarsa (Initiative) memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan.
13)          Keadilan / Kestabilan Kaderisasi (Equity) adanya sikap persaudaraan dan keadilan para manajer terhadap bawahannya.
14)          Semangat Korps / Kelompok (L’esprit De Corps) meningkatkan semangat berkelompok dan bersatu dengan lebih banyak menggunakan komunikasi langsung dari pada komunikasi formal dan tertulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar